Selasa, 02 Agustus 2011

KLASIFIKASI BERMAIN

Lily Wiliyanto Affandi
Prodi Keperawatan Anestesi
KLASIFIKASI BERMAIN

Bermain dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan isi permainan dan berdasarkan klasifikasi sosialnya.

Menurut isi permainan, bermain dibagi menjadi enam jenis yaitu :

1.      Social of Affective Play
Dalam permainan ini, anak belajar memberi respon terhadap stimulus yang diberikan oleh lingkungan.
Contoh : Orang tua mengajak bermain ciluk baa, maka anak memberi respon tertawa, tersenyum.

2.      Sense of Pleasure Play
Anak memberi perhatian, menstimulasi indera mereka dan memperoleh kesenangan dari objek yang ada di sekitarnya. Objek tersebut seperti : cahaya, warna, rasa, aroma, tekstur, dan konsistensi dari suatu benda. Kesenangan tersebut dapat diperoleh dengan memegang objek tersebut.
Contoh : anak bermain boneka yang mengeluarkan suara apabila di goyang.

3.      Skill Play
Permainan ini memberi kesempatan pada anak untuk belajar keterampilan tertentu dan anak akan belajar secara berulang-ulang.
      Contoh : anak belajar memegang sendok berukuran kecil.

4.      Unoccupied behaviour
Anak tidak bermain scara penuh, namun hanya berfokus sebentar pada hal-hal yang menarik perhatiannya.
Contoh : anak memukul-mukul meja atau kursi yang dilewatinya.


5.      Dramatic Play
Anak berfantasi dengan menjalankan peran tertentu yang mereka lihat dalam kesehariannya.
Contoh : anak bermain sebagi dokter, atau bermain dagang-dagangan.

6.      Games
Anak memilih jenis permainan apakah permainan yang melibatkan orang lain atau anak bermain sndiri.
Contoh : anak bermain puzzel gambar atau menyusun lego.




Menurut karakter sosial, bermain dibagi menjadi lima jenis yaitu :
1.      Onlooker Play
Anak hanya mengamati hal yang menarik perhatiannya tanpa mau terlibat atau anak hanya menjadi penonton yang aktif.
Contoh : anak mengamati anak-anak lain bermain sepeda.

2.      Solitary Play
Anak asyik bermain sendirian, namun terdapat anak lain dengan mainan yang berbeda tetapi dalam area yang sama.

3.      Parallel Play
Jenis permainan ini biasanya dilakuan oleh toddler atau balita, dimana masing-masing anak memiliki mainan yang sama, berada dalam satu area, namun tidak ada interaksi dan tidak saling bergantung pada anak.

4.      Assosiative Play
Merupakan tipe bermain dimana anak bermain dalam kelompok, dengan aktivitas yang sama, dapat saling meminjamkan mainan, tetapi belum teorganisir dengan baik. Anak bermain sesuai keinginan masing-masing.
Contoh : anak bermain robot-robotan, mobil-mobilan, anak bermain masak-masakan.

5.      Cooperatif Play
Merupakan tipe bermain dimana anak bermain dalam kelompok dengan permainan yang terorganisir, terencana dan ada aturan tertentu.
Contoh : anak bermain petak umpet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar