Sabtu, 20 Agustus 2011

Misteri Segitiga Bermuda Menurut Pandangan Islam

Segitiga bermuda yang juga biasa disebut segitiga setan terletak di wilayah lautan samudera atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4juta km2 yang membentuk garis segita antara wilayah2 teritorial britania raya sbg titik di sebelah utara, puerto rico teritorial amerika serikat titik di sebelah selatan dan miami negara bagian florida amerika serikat sbg titik disebelah barat.

Pasti pernah dgr kan peristiwa2 aneh di sana yang sering terjadi kapal2 hilang baik laut maupun udara secara misterius.Ada yang bilang segitiga bermuda itu adalah tempat mangkalnya alien dan ufo.Ada yg bilang itu adalah pusat magnet terbesar didunia.Ada juga yang bilang itu pusat bumi dan terdapat black hole yang mampu menyedot apapun yg melintas.Lalu apa pendapat islam tentang segita bermuda?

Ada hadist yg diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda "Apabila salah seorang berada ditempat yg terbuka atau ditengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yg meneduhinya bergerau sehingga sebagian dari dirinya terletak ditempat panas dan sebagibn lagi di tempat sejuk, maka hendaklah dia berdiri atau meninggalkan tempat itu"

dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh Syaitan.Jadi apa kaitannya dengan bermuda??? Alasannya karena bermuda terletak di perairan atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika.Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertembungan dua arus panas dari afrika dan sejuk dari Amerika Utara.

Dengan hadist ini maka terjawablah misteri segitiga bermuda.Perkara2 aneh yg terjadi itu tentu antara lain disebabkan pertembungan antara panas dan sejuk dan istana Syaitan yang mungkin tersembunyi disitu.

Ada sebuah buku yang berjudul "Dajjal akan muncul dari kerajaan jin di segitiga bermuda" Karya Sheikh Muhammad Isa Dawuud dari Mesir,bahwa kawasan bermuda adalah kawasan Jin dimana dari situlah akan muncul Dajjal.

Jika benar dakwaan buku itu, tidak aneh lagi apa yang di Sabdakan Oleh Nabi SAW itu nyata adanya dan bahkan mendahului zaman sekaligus Nabi SAW membuktikan bahwa islam memiliki semua jawaban untuk semua pertanyaan.

Menurut Syaikh Imam M. Ma'rifatullah Al-arsy, segitiga bermuda merupan tempat titik terujung di dunia ini. Ditengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yg meminumnya menjadi panjang umur, ditempat itu pula Nabiyullah Khidzir A.S bertahta sebagai penjaga sumber air kehidupan tersebut.Syaitkh imam M. M berkata kalau penyelamat akhir Zaman Imam Mahdi akan keluar dari Ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggukan jubah suci berwarna kebiruan.

Lalu apa penyebab hilangnya berbagai macam kapal ditempat itu???

Menurut Syaikh Imam M lagi, para iblis dan Syaitan tersebut yang tak bisa mendekati pusat kawasan agung itu,maka mereka pun berjaga disekelilingnya dan bertujuan untuk menghalangi setiap manusia yang mencoba untuk memasuki kawasan agung itu(segitiga bermuda).Karena sesungguhnya barang siapa yg bisa sampai ketempat titik tengah kawasan segitiga bermuda, maka dia akan mengetahui kebenaran alam yg sesungguhnya.Banyak orang2 jaman dahulu yang telah mencoba kepusat Segitiga bermuda dan kebanyakan dari mereka enggan untuk kembali pulang kedunianya.

Menurut sebuah artikel kuno, Raja Iskandar Agung pernah mencoba masuk ke kawasan agung itu.Dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu berpasirkan permata dan berbatukan berlian.Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk di datangi.


PS: ya Allahu'alam... Semua kembali kepada sang pencipta Alam Allah SWT, karena sesungguhnya Allah SWT lah yang paling tahu apa sebenarnya segitiga bermuda itu.
Wassalam.

Salah Satu Mukjizat Al Quran

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Quran, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbitnya atau garis edarnya masing-masing.
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS Al-Anbiyaa: 33).
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu: "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS Yasin :38).
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Quran ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu kilometer per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex.
Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, seperti komet Halley juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.
Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini dinyatakan dalam Al Quran sebagai berikut: "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Adz-Dzaariyat: 7).
Terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti.
Selama jutaan tahun masing-masing seolah 'berenang' sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, pencipta seluruh sekalian alam.
Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Quran diturunkan manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer. Tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa 'dipenuhi lintasan dan garis edar' sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Quran yang diturunkan pada saat itu: karena Al Quran adalah firman Allah.

Salat Menjaga Orbit Spiritual

Berbeda dari perintah puasa, zakat dan haji, perintah salat wajib dilaksanakan setiap hari sebanyak lima waktu. Belum lagi berbagai anjuran salat sunah seperti halnya tarawih di bulan Ramadan.
Beberapa teman non-muslim sering berkomentar, menjadi orang muslim itu berat, terutama melaksanakan perintah salat setiap harinya. Mengapa tidak cukup berdoa saja? Begitulah tanpa dilandasi iman, kesadaran dan disiplin tinggi, sungguh berat menjaga kontinuitas salat.
Tetapi jika kita amati, kalaupun seseorang enggan menjaga konsisteni salat lima waktu, hidup inipun selalu terikat dengan ritual keduniaan yang rutin. Sejak dari mandi, berpakaian, sarapan pagi, membaca koran, nonton televisi, menelepon teman dan sekian ritual keduniaan lain yang juga memakan waktu sebagaimana salat.
Belum lagi ritual mingguan, bulanan dan tahunan, selalu saja manusia kreatif menciptakan dan menjaganya, misalnya pesta ulang tahun kelahiran. Jadi kalau alasan enggan salat karena waktu, sesungguhnya kurang logis karena sebagai contoh untuk melaksanakan salat Isya kurang dari sepuluh menit. Soal tempat pun cukup fleksibel.
Satu di antara dampak positif dari salat adalah seseorang selalu diingatkan dan terikat pada pusat orbit Ilahi. Bayangkan saja, ibarat sebuah pesawat terbang yang menjelajahi ruang angkasa, sang pilot mesti taat pada garis orbitnya agar tidak tersesat dan kehilangan arah.
Begitu pula dalam hidup ini, dari bangun pagi sampai malam hendak tidur, kita bertemu dengan berbagai macam orang, situasi, serta godaan yang potensial menjauhkan diri kita dari orbit kebenaran. Maka idealnya dengan salat seseorang kembali ke orbit yang benar dan berkonsultasi pada Allah menyampaikan laporan rasa syukur, mohon kekuatan serta bimbingan.
Lewat salat diharapkan terjaga keseimbangan hidup untuk meraih kebaikan jasmani maupun rohani.
Dengan menjaga salat yang benar seseorang diharapkan peka dan setia pada rambu-rambu kehidupan yang telah diajarkan para Rasul Tuhan, ibarat pengembara yang selalu memperhatikan lampu lalu lintas serta arah jalan.
Melalui salat seorang hamba melakukan berkomunikasi langsung dengan Tuhan tanpa perantara untuk menyampaikan semua sanjungan, syukur, maupun keluh kesahnya.
Salat juga sebuah pengakuan penghambaan manusia di hadapan Tuhannya, pengakuan kelemahan dan tidak keberdayaannya manusia dihadapan-Nya.
Inna Shalatii Wanusuki Wamahyaaya Wamamaati Lillahi Rabbil 'Aalamiina, Bahwa salatku dan totalitas hidupku dipersembahkan hanya pada Allah. Salat juga mengajarkan kesabaran, kekhusyukan dan fokus atau istiqomah.

Lima Keutamaan Ramadan

Mengenai keutaman saat Ramadan, Imam Ahmad meriwayatkan suatu hadis dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: Pada Ramadan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan pada umat-umat sebelumnya:
Pertama, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada minyak kesturi.
Kedua, para malaikat selalu memintakan ampunan untuk mereka hingga waktu berbuka.
Ketiga, setiap hari Allah menghiasi surga-Nya sambil berkata, hamba-Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaan yang mereka rindu untuk memasukinya.
Keempat, pada bulan ini diikatlah setan-setan yang durhaka sehingga mereka tidak leluasa mencapai apa yang dapat dicapainya pada bulan lainnya.
Kelima, mereka diampuni Allah pada malam yang terakhir dari bulan itu.
Lalu para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu malam Lailatul Qadar?" Beliau menjawab: "Tidak karena orang yang bekerja itu akan dipenuhi upahnya manakala sudah menyelesaikan pekejaannya."
Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT daripada bau minyak kesturi. Padahal, bau yang keluar dari mulut ketika perut dalam keadaan kosong merupakan bau yang tidak disenangi orang, namun di sisi Allah hal ini lebih harum dibandingkan parfum jenis apa pun.
Hal ini disebabkan bau tersebut timbul dari ketaatan beribadah kepada-Nya. Segala sesuatau yang timbul dari beribadah dan sikap menaati Allah disukai oleh-Nya dan akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih mulia.
Tidakkah kita lihat orang yang mati syahid karena membela agama Allah? Dia akan datang pada hari kiamat dengan luka yang mengucurkan darah dan pakaian yang berlumuran darah pula, tetapi dengan aroma harum semerbak.
Kedua, malaikat memintakan ampun bagi mereka hingga mereka berbuka, sedangkan malaikat adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan di sisi-Nya, tidak pernah melanggar perintah-Nya dan selalu melaksanankan apapun yang diperintahkan-Nya. Sudah sewajarnya Allah mengabulkan permohonan mereka untuk orang-orang yang bepuasa itu, yang memang sudah diizinkan oleh-Nya.
Allah SWT mengizinkan para malaikat memintakan ampunan untuk orang-orang yang beriman dari kalangan umat Islam adalah demi menghormati mereka, meningggikan sebutannya dan menampakkan keutamaan puasa mereka.
Ketiga, Allah SWT menghiasi surga-Nya setiap hari seraya berkata hamba-hamba Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaannya serta mereka sangat ingin memasukimu. Allah menghiasi surga setiap hari merupakan persiapan untuk menyambut hamba-Nya yang baik dan menambah semangat mereka agar semakin berkeinginan untuk memasukinya.
Keempat, setan diikat dengan rantai dan dibelenggu sehingga mereka tidak dapat menyesatkan hamba-hamba Allah yang saleh dan tidak bisa menghalangi mereka dari kebaikan.
Kelima, Allah SWT mengampuni seluruh dosa umat Muhammad pada akhir bulan ini apabila mereka melaksanakan apa-apa yang seharusnya mereka laksanakan, baik berupa puasa maupun shalawat sebagai suatu keutamaan dari-Nya.
Itulah beberapa keutamaan Ramadan yang bisa diraih kita yang menjalankan ibadah puasa dengan benar dan ikhlas.

Bonus Berpuasa Ramadan

"Watak manusia memang mencintai materi," (QS Ali Imran: 14). "Walaupun kesenangan materi adalah palsu dan menipu," (QS Ali Imran: 185, al-Hadid: 20). "Dan, jika dia tenggelam dalam kemateriannya maka posisinya bisa lebih rendah dari binatang," (QS al A'raf 179).
Memang manusia harus seimbang antara materi dan rohani. Namun orang yang bisa melepaskan diri dari kekuasaan materi akan naik ke derajat malaikat. Saat orang berpuasa berusaha untuk meninggalkan kemateriannya dan menuju alam malakut. Sehingga Allah menyanjungnya dalam hadis Qudsi yang artinya:  "Setiap amalan anak cucu Adam adalah baginya kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan Aku akan langsung membalasnya. Puasa adalah perisai, jika salah seorang berpuasa jangan berkata kotor dan jangan bertengkar. Bila dihina seorang atau diajak duel, hendaknya menjawab: aku sedang puasa ..." (HR Bukhari, Muslim, an-Nasa'i, dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).
Itulah bonus bagi orang yang puasa Ramadhan. Agar manusia yang materialis ini bisa tawazun (seimbang), Allah memberi motivasi dengan berbagai cara. Sebagai makhluk ekonom, ia tertarik dengan segala bentuk transaksi yang menguntungkan. Untuk itu Al Quran banyak menggunakan istilah ekonomi, seperti istilah transaksi (as-Shaf: 10), rugi dan timbangan (ar-Rahman: 9) dan lainnya.
Supaya umat Islam di bulan Ramadan mencapai puncak dalam ibadah maka Allah menyediakan beragam bonus. Rasulullah SAW bersabda, "Umatku diberi lima keistimewaan pada bulan Ramadan yang tidak diberikan kepada umat sebelum mereka:  Bau mulutnya orang-orang puasa lebih wangi di sisi Allah dibandingkan bau minyak kasturi. Setiap hari malaikat memintakan ampunan bagi mereka saat berpuasa sampai berbuka."
Allah menghiasi surga untuk mereka kemudian berfirman: "Hamba-hamba Ku yang saleh tengah melepaskan beban dan kesulitan maka berhiaslah, setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa menggoda dan orang-orang puasa diampuni dosa-dosa mereka pada malam terakhir bulan Ramadan." (HR Ahmad, Al-Bazzar, Al-Baihaqi).
Selain itu pada malam pertama Ramadan setan dibelenggu, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan penyeru dari langi memanggil, "Wahai pencari kebaikan, songsonglah dan wahai pencari kejahatan berhentilah! Dan Allah membebaskan banyak manusia dari neraka setiap malam Ramadan."
Orang yang berpuasa diberi keistimewaan dengan dua kebahagiaan, yakni kebahagiaan saat berbuka dan saat bertemu dengan Allah di surga. Di surga ada pintu yang disiapkan untuk orang puasa, yaitu pintu Ar-Rayyan. Bila para shoimin di dunia telah masuk, semua pintu ditutup dan tidak ada yang masuk lagi selain mereka.
Lebih dari itu, di bulan suci ini, Allah menyediakan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Barang siapa yang tidak mendapat kebaikan malam itu sungguh dia termasuk orang celaka. Demikian besar bonus yang disediakan Allah pada setiap Ramadan.
Tidak cukupkah bagi kita untuk bermujahadah dalam beribadah demi menyongsong keutamaannya? Boleh jadi di antara kita, ada yang tidak bertemu kembali dengan bonus-bonus Ramadan.

Hukum Bermesraan di Bulan Ramadan

Salah satu rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-hambah-Nya, Allah SWT menghalalkan malam-malam puasa Ramadan bagi seorang suami untuk mencampuri istrinya.
Hal ini disebutkan dalam firman-Nya surat Al-Baqarah ayat 187:  "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa."
Ayat di atas merupakan dalil diperbolehkannya untuk makan, minum dan melakukan hubungan suami istri sampai datangnya waktu fajar. Dan diwajibkan bagi mereka berdua untuk mandi sebelum melaksanakan salatt Shubuh. Waallahu a'lam bisshowab.

Selasa, 02 Agustus 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS




A.    DEFINISI
1.      Gagal ginjal kronik (GGK) biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap (Doenges, 1999; 626).
2.      Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448).
3.      Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun. (Price, 1992; 812).
4.      Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia. (SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1448).

B.     ETIOLOGI
1.      Diabetus mellitus
2.      Glumerulonefritis kronis
3.      Pielonefritis
4.      Hipertensi tak terkontrol
5.      Obstruksi saluran kemih
6.      Penyakit ginjal polikistik
7.      Gangguan vaskuler
8.      Lesi herediter
9.      Agen toksik (timah, kadmium, dan merkuri)
( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1448)

C.     PATOFISIOLOGI
1.       Penurunan GFR
Penurunan GFR dapat dideteksi dengan mendapatkan urin 24 jam untuk pemeriksaan klirens kreatinin. Akibt dari penurunan GFR, maka klirens kretinin akan menurun, kreatinin akan meningkat, dan nitrogen urea darah (BUN) juga akan meningkat.
2.       Gangguan klirens renal
Banyak masalah muncul pada gagal ginjal sebagai akibat dari penurunan jumlah glumeruli yang berfungsi, yang menyebabkan penurunan klirens (substansi darah yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal)
3.       Retensi cairan dan natrium
Ginjal kehilangan kemampuan untuk mengkonsentrasikan atau mengencerkan urin secara normal. Terjadi penahanan cairan dan natrium; meningkatkan resiko terjadinya edema, gagal jantung kongestif dan hipertensi.
4.       Anemia
Anemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin yang tidak adequate, memendeknya usia sel darah merah, defisiensi nutrisi, dan kecenderungan untuk terjadi perdarahan akibat status uremik pasien, terutama dari saluran GI.
5.       Ketidakseimbangan kalsium dan fosfat
Kadar serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki hubungan yang saling timbal balik, jika salah satunya meningkat, yang lain akan turun. Dengan menurunnya GFR, maka terjadi peningkatan kadar fosfat serum dan sebaliknya penurunan kadar kalsium. Penurunan kadar kalsium ini akan memicu sekresi paratormon, namun dalam kondisi gagal ginjal, tubuh tidak berespon terhadap peningkatan sekresi parathormon, akibatnya kalsium di tulang menurun menyebabkan perubahan pada tulang dan penyakit tulang.
6.       Penyakit tulang uremik(osteodistrofi)
Terjadi dari perubahan kompleks kalsium, fosfat, dan keseimbangan parathormon.
(SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1448)

D.     MANIFESTASI KLINIK
1.      Kardiovaskuler
-           Hipertensi
-           Pitting edema
-           Edema periorbital
-           Pembesaran vena leher
-           Friction rub perikardial
2.      Pulmoner
-           KrekelS
-           Nafas dangkal
-           Kusmaul
-           Sputum kental dan liat
3.      Gastrointestinal
-           Anoreksia, mual dan muntah
-           Perdarahan saluran GI
-           Ulserasi dan perdarahan pada mulut
-           Konstipasi / diare
-           Nafas berbau amonia
4.      Muskuloskeletal
-           Kram otot
-           Kehilangan kekuatan otot
-           Fraktur tulang
-           Foot drop
5.      Integumen
-           Warna kulit abu-abu mengkilat
-           Kulit kering, bersisik
-           Pruritus
-           Ekimosis
-           Kuku tipis dan rapuh
-           Rambut tipis dan kasar
6.      Reproduksi
-           Amenore
-           Atrofi testis
( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1450)

E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Urin
-          Volume: biasanya kurang dari 400ml/24 jam atau tak ada (anuria)
-          Warna: secara abnormal urin keruh kemungkinan disebabkan oleh pus, bakteri, lemak, fosfat atau urat sedimen kotor, kecoklatan menunjukkkan adanya darah, Hb, mioglobin, porfirin
-          Berat jenis: kurang dari 1,010 menunjukkan kerusakan ginjal berat
-          Osmoalitas: kurang dari 350 mOsm/kg menunjukkan kerusakan ginjal tubular dan rasio urin/serum sering 1:1
-          Klirens kreatinin: mungkin agak menurun
-          Natrium:lebih besar dari 40 mEq/L karena ginjal tidak mampu mereabsorbsi natrium
-          Protein: Derajat tinggi proteinuria (3-4+) secara kuat menunjukkkan kerusakan glomerulus bila SDM dan fragmen juga ada
2.      Darah
-          BUN/ kreatinin: meningkat, kadar kreatinin 10 mg/dl diduga tahap akhir
-           Hb biasanya kurang dari 7-8 gr/dl
-          GDA:asidosis metabolik, ph  kurang dari 7,2
-          Natrium serum : rendah,
-          Adanya penurunan kalsium, protein (albumin), SDM (Defisiensi eritropoitin), Hematokrit karena adanya anemia.
-          Adanya peningkatan Kalium, magnesium
3.      Osmolalitas serum: lebih dari 285 mOsm/kg
4.      Pelogram retrograd: abnormalitas pelvis ginjal dan ureter
5.      Ultrasono ginjal : menentukan ukuran ginjal dan adanya masa , kista, obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas
6.      Endoskopi ginjal, nefroskopi: untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu, hematuria dan pengangkatan tumor selektif
7.      Arteriogram ginjal: mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular, masa
8.      EKG: ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa
(Doenges, E Marilynn, 2000, hal 628- 629)

F.      PENATALAKSANAAN
1.       Dialisis
2.       Obat-obatan: anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium, furosemid
3.       Diit rendah uremi
(SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1449)

G.    KOMPLIKASI
1.       Hiperkalemia
2.       Perikarditis, efusi perikardialdan tamponade jantung
3.       Hipertensi
4.       Anemia
5.       Penyakit tulang
( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1449)

H.     FOKUS PENGKAJIAN
1.      Aktifitas /istirahat
Gejala :
-          Kelelahan ekstrem, kelemahan malaise
-          Gangguan tidur (insomnis/gelisah atau somnolen)
Tanda : Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak
2.      Sirkulasi
Gejala :
-       Riwayat hipertensi lama atau berat
-       Palpitasi, nyeri dada (angina)
            Tanda :
-          Hipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan piting pada kaki, telapak tangan
-          Disritmia jantung
-          Nadi lemah halus, hipotensi ortostatik
-          Friction rub pericardial
-          Pucat pada kulit
-           Kecenderungan perdarahan
3.      Integritas ego
Gejala :
-          Faktor stress contoh finansial, hubungan dengan orang lain
-          Perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekakuan
Tanda :
-          Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian
4.      Eliminasi
Gejala :
-          Penurunan frekuensi urin, oliguria, anuria ( gagal tahap lanjut)
-          Abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Tanda :
-          Perubahan warna urin, contoh kuning pekat, merah, coklat,   berawan
-           Oliguria, dapat menjadi anuria
5.      Makanan/cairan
Gejala :
-          Peningkatan BB cepat (edema), penurunan BB (malnutrisi)
-          Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut ( pernafasan amonia)
Tanda :
-          Distensi abdomen/ansietas, pembesaran hati (tahap akhir)
-          Perubahan turgor kuit/kelembaban
-          Edema (umum,tergantung)
-          Ulserasi gusi, perdarahan gusi/lidah
-          Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga
6.      Neurosensori
Gejala :
-          Sakit kepala, penglihatan kabur
-          Kram otot/kejang, sindrom kaki gelisah, kebas rasa terbakar pada telapak kaki
-          Kebas/kesemutan dan kelemahan khususnya ekstrimitasbawah (neuropati perifer)
Tanda :
-          Gangguan status mental, contohnya penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan konsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor, koma
-          Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang
-          Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis
7.      Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyei panggul, sakit kepala,kram otot/nyeri kaki
Tanda : Perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah 
8.      Pernapasan
Gejala : Nafas pendek, dispnea nokturnal paroksismal, batuk dengan/tanpa Sputum
Tanda :
-          Takipnea, dispnea, pernapasan kusmaul
-          Batuk produktif dengan sputum merah muda encer (edema paru)
9.      Keamanan
Gejala : Kulit gatal, ada/berulangnya infeksi
Tanda : Pruritus, demam (sepsis, dehidrasi)
10.  Seksualitas
Gejala : Penurunan libido, amenorea,infertilitas
11.  Interaksi sosial
Gejala :
-          Kesulitan menurunkan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran dalam keluarga
12.  Penyuluhan
-          Riwayat DM keluarga (resti GGK), penyakit pokikistik, nefritis herediter, kalkulus urinaria
-          Riwayat terpajan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan
-          Penggunaan antibiotik nr\efrotoksik saat ini/berulang
(Doenges, E Marilynn, 2000, hal 626- 628)

I.        DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
1.      Kelebihan volume cairan b.d penurunan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan air dan menahan natrium
Hasil yang diharapkan :
-          Masukan dan haluaran seimbang
-          Berat badan stabil
-          Bunyi nafas dan jantung normal
-          Elektrolit dalam batas normal
Intervensi:
§  Pantau balance cairan/24 jam
§  Timbang BB harian
§  Pantau peningkatan tekanan darah
§  Monitor elektrolit darah
§  Kaji edema perifer dan distensi vena leher
§  Batasi masukan cairan

2.      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d edema sekunder : volume cairan tidak seimbang oleh Karena retensi Na dan H2O.
Tujuan: Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan dengan
Kriteria hasil : tidak ada edema, keseimbangan antara input dan output
Intervensi:
a.        Kaji status cairan dengan menimbang BB perhari, keseimbangan masukan dan haluaran, turgor kulit tanda-tanda vital
b.        Batasi masukan cairan
       R: Pembatasan cairan akn menentukan BB ideal, haluaran urin, dan respon terhadap terapi
c.        Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan
       R: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam   pembatasan cairan
d.      Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama pemasukan dan haluaran
R: Untuk mengetahui keseimbangan input dan output

3.      Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual dan muntah
Tujuan : Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil : Pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat yang dibuktikan dengan BB dalam batas normal, albumin, dalam batas normal
Intervensi:
a.        Kaji status nutrisi dan pola diit nutrisi
R: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi
b.        Perhatikan adanya mual dan muntah
R: Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah atau menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi
c.        Berikan makanan sedikit tapi sering
R: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan
d.       Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan dan ciptakan lingkungan yang mnyenangkan selama makan.
R: Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek social
e.        Berikan perawatan mulut
R: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan
f.         Timbang berat badan setiap hari
R: Untuk mengetahui perkembangan status gizi klien.

4.      Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi sekunder: kompensasi melalui alkalosis respiratorik.
Tujuan: Pola nafas kembali normal / stabil
Intervensi:
a.       Auskultasi bunyi nafas, catat adanya crakles
R: Menyatakan adanya pengumpulan secret
b.      Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam
R: Membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran O2
c.       Atur posisi senyaman mungkin
R: Mencegah terjadinya sesak nafas
d.      Batasi untuk beraktivitas
R: Mengurangi beban kerja dan mencegah terjadinya sesak atau hipoksia

5.      Intoleransi aktifitas b.d anemia, oksigenasi jaringan tidak adekuat, keletihan.
Tujuan: Pasien dapat meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi
Kriteria hasil:
Pasien mendemonstrasikan peningkatan aktivitas yang dibuktikan dengan pengungkapan tentang berkurangnya kelemahan dan dapat beristirahat secara cukup dan mampu melakuakan kembali aktivitas sehari-hari yang memungkinkan
Intervensi:
§  Kaji faktor yang menimbulkan keletihan
§  Tingkatkan kemandirian dalam aktifitas perawatan diri yang dapat ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi
§  Anjurkan aktifitas alternatif sambil istirahat
§  Anjurkan untuk beristirahat setelah dialisis
§  Beri semangat untuk mencapai kemajuan aktivitas bertahap yang dapat ditoleransi
§  Kaji respon pasien untuk peningkatan aktivitas

6.      Perubahan integritas kulit b.d uremia, edema, pruritis.
Tujuan: Integritas kulit dapat terjaga dengan
Kriteria hasil : Mempertahankan kulit utuh, hangat, kering dan turgor baik
Menunjukan perilaku / teknik untuk mencegah kerusakan kulit
   Intervensi:
a.       Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kadanya kemerahan.
R: Menandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat menimbulkan pembentukan dekubitus / infeksi.
b.      Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa
R: Mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang mempengaruhi sirkulasi dan integritas jaringan
c.       Inspeksi area tergantung terhadap udem
R: Jaringan udem lebih cenderung rusak / robek
d.      Ubah posisi sesering mungkin
R: Menurunkan tekanan pada udem , jaringan dengan perfusi buruk untuk menurunkan iskemia
e.       Berikan perawatan kulit
R: Mengurangi pengeringan , robekan kulit
f.          Pertahankan linen kering
R: Menurunkan iritasi dermal dan risiko kerusakan kulit
g.      Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberikan tekanan pada area pruritis
R: Menghilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan risiko cedera
h.      Anjurkan memakai pakaian katun longgar
R: Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada kulit

7.      Resiko terhadap infeksi b.d depresi sistem imun, anemia
Hasil yang diharapkan:
-          pasien tetap terbeba dari infeksi lokal maupun sitemik dibuktikan dengan tidak ada pana/demam atau leukositosis, kultur urin, tidak ada inflamasi
Intervensi :
-          Pantau dan laporkan tanda-tanda infeksi seperti demam,leukositosis, urin keruh, kemerahan, bengkak
-          Pantau TTV
-          Gunakan tehnik cuci tangan yang baik dan ajarkanpada pasien
-          Pertahankan integritas kulit dan mukosa dengan memberiakan perawatan kulit yang baik dan hgiene oral
-          Jangan anjurkan kontak dengan orang yang terinfeksi
-       Pertahankan nutrisi yang adekuat

8.      Kurang pengetahun b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit, gagal ginjal, perawatan dirumah dan instruksi evaluasi
Hasil yang diharapkan:
-          Pasien dan orang terdekat dapat mengungkapkan, mengerti tentang gagal ginjal, batasan diet dan cairan dan rencana kontrol, mengukur pemasukan dan haluaran urin.
Intervensi:
-          Instruksikan pasien untuk makan makanan tinggi karbohidrat, rendah protein, rendah natrium sesuai pesanan dan hindari makanan yang rendah garam
-          Ajarkan jumah cairan yang harus diminum sepanjang hari
-          Ajarkan pentingnya dan instrusikan pasien untuk mengukur dan mencatat karakter semua haluaran (urin, muntah)
-          Ajarkan nama obat,dosis, jadwal,tujuan serta efek samping
-          Ajarkan pentignya rawat jalan terus menerus
(Tucker M, Susan dkk,1998, 585-567)








DAFTAR PUSTAKA


Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Doenges E, Marilynn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Long, B C. 1996. Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan) Jilid 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan.
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta : EGC.