Rabu, 05 Januari 2011

Tumbuh Kembang Anak : Perkembangan Otak Pada Usia Dini

Apakah anda memiliki anak balita ? Jika ya, maka tulisan berikut akan sangat bermanfaat bagi anak anda. Usia 0-6 tahun adalah “masa emas” pertumbuhan seorang anak, karena 75% tumbuh kembang otaknya terjadi pada periode ini. Sebagian besar sel otak memang terbentuk saat bayi masih dalam kandungan, tetapi mayoritas hubungan antar sel (brain wiring) baru terbentuk pada usia 0 hingga 6 tahun.
Secara garis besar pertumbuhan otak pada usia dini terbagi menjadi 6 tahap sebagai berikut. <!–more–>
Lahir sampai dengan usia 6 bulan
Otak tumbuh dengan tiada bandingannya  selama enam bulan pertama dalam kehidupan seorang anak manusia. Hal yang paling utama dalam pertumbuhan ini adalah kemampuan penglihatan, perbendaharaan kata, dan perkembangan emosional. Karena perkembangan otak yang berhubungan dengan penglihatan dan emosi  menutup lebih cepat, maka merupakan hal yang sangat penting untuk memberikan perhatian terhadapnya dalam rentang umur 0-6 bulan ini.
Usia 6 sampai dengan 12 bulan
pada usia ini pertumbuhan jaringan antar sel otak terutama berhubungan dengan dengan kemampuan penglihatan, kemampuan memahami komunikasi verbal dan perkembangan emosional. Dasar-dasar untuk pengendalian emosi mulai terbentuk. Perkembangan pemahaman percakapan sederhana tumbuh dengan cepat pada tingkatan ini. Pada periode ini merupakan masa yang tepat untuk mulai memperkenalkan kemampuan komunikasi verbal.
Usia 12 sampai dengan 18 bulan
Masa paling penting dalam perkembangan otak manusia ada dalam rentang usia ini. Pada tahap ini rangsangan dari luar sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan jaringan sel otak. Banyak ahli neurologi yang berpendapat bahwa keahlian seumur hidup dan bakat seseorang mulai dibentuk pada masa ini
Usia 18 sampai dengan 24 bulan
Anak-anak pada usia ini mengalami peningkatan besar dalam kemampuan mengendalikan gerak tubuh mereka. Kemampuan motoris juga semakin berkembang. Mereka menjadi lebih peduli terhadap perasaan orang lain dan mulai belajar untuk berbagi. Mengajarkan kemampuan komunikasi verbal dan perbendaharaan kata adalah hal yang paling penting. Di samping itu orang tua juga mulai bisa memperkenalkan kemampuan mengenal bilangan dan logika kepada anak.
Usia 2 sampai 3 tahun
Pada usia tiga tahun, sebagian besar anak sudah memiliki otak dengan pertumbuhan dan kepadatan yang sempurna. Otak sudah memiliki pola yang terbentuk dengan baik, yang selanjutnya akan menentukan tumbuh kembang sang anak. Pengkodean jaringan otak yang berhubungan dengan komunikasi verbal mulai berakhir saat anak memasuki usia 3 tahun. Pemberian rangsangan yang mampu meningkatkan kemampuan komunikasi anak sangat penting dalam rentang usia ini. Pada akhir tahap ini kemampuan otak untuk menerima rangsangan musik mulai berkembang.
Usia 3 sampai dengan 5 tahun
Antara usia tiga dan lima tahun, perkembangan-perkembangan paling penting dalam proses tumbuh kembang otak seorang anak mulai memasuki tahap akhir. Beberapa penelitian memperlihatkan adanya hubungan antara pola otak yang distimulasi musik dengan kemampuan memahami konsep spasial (pandang ruang) matematika yang lebih baik.
Pembelajaran instrumen musik pada usia ini juga membentuk pola otak yang akan membekas hingga usia dewasa.
perkembangan motorik halus pada bayi dari bulan ke bulan:

  1. Usia 1 Bulan: hampir sepanjang waktu bayi 1 bulan anda mengepalkan tangannya.
  2. Usia 2 bulan: dapat menggemgam mainannya ketika ditempatkan oleh kita di telapak tangannya.
  3. Usia 3 bulan: berusaha untuk meraih ke depan, baik itu pada suatu objek ataupun mencoba meraih wajah anda.
  4. Usia 4 bulan: memegang dan mengoyangkan mainan bunyinya, bayi anda dapat bermain dengan mainannya itu. Bayi anda mulai suka memerhatikan jari-jari kecilnya.
  5. Usia 5 bulan: menggunakan kedua tangannya, baik untuk meraih ataupun menggemgam mainannya itu.
  6. Usia 6 bulan: memindahkan mainannya dari satu tangan ke tangan yang lain. Si kecil juga dapat membentur-benturkan mainannya ke meja atau suatu permukaan.
  7. Usia 7 sampai 12 bulan:
    • Menggunakan tangan dan jarinya untuk mengambil benda-benda kecil.
    • Membenturkan kedua benda.
    • Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
    • Menyodok atau mencongkel dengan menggunakan jari telunjuknya.
    • Menunjuk ke suatu arah dengan jari telunjuknya.
    • Menangani mainan mereka dengan cara yang baru: mendorong, memutar, menyodok, atau menyobek.
    • Menjatuhkan benda ke suatu wadah dan melihatnya.
    • Mengambil dan memasukkan kembali mainan atau benda ke dalam wadahnya.
Kiranya itu yang bisa saya sampaikan, semoga poting mengenai perkembangan motorik halus ini berguna untuk anda dan si kecil. Terima kasih atas waktunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar